Laman

Tuesday, August 30, 2011

When Jesus Became God: The Epic Fight over Christ's Divinity in the Last Days of Rome


Setelah hampir tiga ratus tahun mengalami penganiayaan, Kekristenan mencapai kemajuan mencengangkan pada 324, ketika Konstantinus Agung menjadi kaisar Romawi. Tanpa khawatir lagi akan keselamatan hidup mereka, umat Kristiani mulai menanyakan cara menetapkan keyakinan-keyakinan yang dapat disebut Kristen “sejati”. Di bawah pimpinan dua imam karismatik, Arius dan Athanasius—yang pertama mengajarkan bahwa Yesus, meskipun luar biasa kudus, lebih rendah daripada Allah; yang kedua meyakini bahwa Yesus adalah Allah sendiri dalam rupa manusia—perdebatan mengenai derajat keilahian Yesus memanas dan meningkat dari perbedaan pendapat yang hangat menjadi kekerasan dan pertumpahan darah.
Dengan detail yang hidup dan riset yang sangat cermat, Rubenstein melukiskan intrik politik, kerusuhan, dan perebutan kekuasaan yang terjadi pada salah satu momen paling penting dalam sejarah—momen yang memiliki kesejajaran mengagumkan dengan zaman kita.

"Sebuah buku yang menakjubkan!"

—Pendeta Agung John Shelby Spong, pengarang Why Christianity Must Change or Die

"Sejarah gereja awal tidak pernah semenarik ini .... Pengarang buku ini mengembuskan napas kehidupan ke dalam pribadi-pribadi yang mendominasi kurun waktu sejarah masa ini .... bak sebuah novel, buku ini berhasil memikat pembaca."

—The Dallas Morning News

"Sebuah kisah yang demikian dramatis .... Rubenstein telah mengubah salah satu pertentangan besar dalam sejarah menjadi sebuah kisah yang memikat."

—Jack Miles pengarang God: A Biography

"Sebuah petualangan teologis yang hebat … dikisahkan dengan sangat bagus. Richard Rubenstein menampilkan suatu imajinasi historis dan teologis yang begitu hidup dan memahami bahwa teologi kadang kala (juga) bersifat politis dan terbentuk melalui kekacauan dan kebusukan sejarah umat manusia."

—Alan Jones dekan Grace Cathedral, San Francisco, dan pengarang The Soul\'s Journey

Buku ini sangat bagus bagi siapa saja yang menyenangi sejarah Kekristenan khususnya Teologi/Dogma Gereja, sehingga dengan bacaan ini tidak menciptakan pemahaman yang keliru tentang kehidupan Gereja yang terjadi dalam kurun 2000 tahun yang lalu. Penulis memberikan keseimbangan dalam memahami konflikyang terjadi pada saat itu, khusus tentang sikap para "pemain". Bagi Gereja aras utama (Konstantinopel, Anthiokhia, Alexandria dan Yerusalem plus Gereja Barat Roma Katholik) Arius tetaplah persona yang ditentang dan dianggap heretik yang tidak bisa ditolerir; terlepas dari berbagai perilaku yang tidak "manusiawi" dari para Penjaga Tradisi Gereja Kristus Semesta yaitu Orthodox sebagai penerus kehidupan Gereja Mula-Mula dari Para Rasul Kristus!


Download:
http://uploading.com/files/cea3e11a/When%2BJesus%2BBecame%2BGod.pdf/